Selasa, 26 Mei 2020

Data Kematian Virus Corona berdasarkan kelompok Usia.

Berikut rincian data tingkat kematian virus Corona di Indonesia berdasarkan kelompok usia, per 23 Mei 2020:

*1. Kelompok usia 0-5 tahun*
Kasus: 399 orang
Kematian: 10 orang
_(Tingkat kematian: *2,49 persen)*_

*2. Kelompok usia 6-17 tahun*
Kasus: 1.098 orang
Kematian: 7 orang
_(Tingkat kematian: *0,68 persen)*_

*3. Kelompok usia 18- 30 tahun*
Kasus: 4.033 orang
Kematian: 40 orang
_(Tingkat kematian: *0,99 persen)*_

*4. Kelompok usia 31-45 tahun*
Kasus: 5.829 orang
Kematian: 143 orang
_(Tingkat kematian: *2,45 persen)*_

*5. Kelompok usia 46-59 tahun*
Kasus: 5.570 orang
Kematian: 501 orang
_(Tingkat kematian: *8,99 persen)*_

*6. Kelompok usia di atas 60 tahun*
Kasus: 3.054
Kematian: 541
_(Tingkat kematian: *17,70 persen)*_

Infografis Mingguan terkait perkembangan COVID-19 di Wilayah Kecamatan Alas.

Assalamualaikum Wr. Wb
Dalam kesempatan kali ini, saya selaku peserta KKN Tematik Kebencanaan Penanggulangan COVID-19 Universitas Mataram Periode 2020 akan melaporkan terkait infografis/informasi terbaru perkembangan COVID-19 di Wilayah Kecamatan Alas (Kabupaten Sumbawa, NTB)


Dari informasi yang kami peroleh (per 26 Mei 2020) bahwa jumlah orang yang dikategorikan sebagai ODP, PDP, OTG, PPTG dan Pasien Positif adalah sebagai berikut:
*Orang Dalam Pengawasan (ODP) : 2 
*Pasien Dalam Pengawasan (PDP) : 8
*Orang Tanpa Gejala : 19
*Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala : 479
"Pasien terindikasi positif COVID-19 : 3

Informasi ini disampaikan oleh Bapak Ismu selaku perwakilan dari UPT Puskesmas Alas.

Senin, 25 Mei 2020

Sosialisasi edukasi COVID-19 kepada masyarakat dengan metode Daring.

Infeksi virus Corona disebut COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan.
Agar seluruh lapisan masyarakat memahami pentingnya pencegahan COVID-19 maka perlu bagi kita sebagai mahasiswa untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pemahaman COVID-19.
Salah satu metode penyebaran informasi terkait COVID-19 yang perlu dilakukan yakni melalui Media Sosial. Pemanfaatan Media Sosial sebagai sarana penyebaran informasi edukasi terkait COVID-19 dianggap penting dan perlu dilakukan agar kita dapat meminimalisir dampak dari COVID-19 ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini saya memanfaatkan media sosial dalam penyebaran informasi terkait COVID-19 melalui grup WhatsApp dengan tema "Perkenalan COVID-19."

SUCI RIZKI ANANDA (D1A017302)


#KKNKEBENCANAANUNRAM
#KKNUNIVERSITAAMATARAM
#KKNUNRAM2020

Kamis, 21 Mei 2020

Mengenal COVID-19 Dan Cara Mengatasinya!

 
        Belakangan ini muncul coronavirus jenis baru yang diberi nama COVID-19. Corona virus atau COVID-19 ini merupakan virus yang dapat menyebabkan gejala penyakit mulai dari ringan sampai berat. Penyebaran COVID-19 pertama sekali dilaporkan di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada 31 Desember 2019 sebagai kasus pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya. 

        Penyebaran virus ini sangat cepat dan sudah banyak negara yang mengkonfirmasi warganya terinfeksi COVID-19 termasuk Indonesia, yang telah diumumkan oleh Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020 bahwa sudah dua orang warga Indonesia yang terinfeksi COVID-19.

Gejala awal yang timbul akibat infeksi COVID-19 antara lain :

1. Pada umumnya penderita mengalami demam (suhu >38°C).

2. Disertai batuk dan juga pilek.

3. Setelah itu, gejala yang ditimbulkan yaitu kesulitan bernafas, sesak berat, lemas, nyeri otot, dan nyeri tenggorokan. Gejala tersebut umumnya muncul pada penyakit flu pada umumnya. Namun, pada flu biasa akan sembuh sendiri dalam beberapa hari.

Adapun langkah yang dapat kita lakukan agar dapat mencegah meluasnya Virus COVID-19 ini antara lain:

1.    Tes, tes dan lebih banyak tes

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan para ahli yang ditanya oleh BBC Mundo sepakat bahwa deteksi cepat merupakan faktor utama dalam menahan penyebaran pandemi. Pengetesan memperlihatkan hasil yang lebih baik, sementara di tempat lain kasus meningkat dengan pesat.  

2.    Isolasi mereka yang terinfeksi

Pemeriksaan kesehatan tak hanya berujung pada isolasi mereka yang sakit dan mencegah virus berkembang lebih luas, tapi juga membuka jalan untuk mendeteksi kemungkinan infeksi yang belum berkembang menjadi gejala.

3.    Persiapan dan reaksi cepat

Salah satu elemen dasar untuk pengendalian virus adalah bertindak cepat sebelum penularan meluas di komunitas atau orang banyak.

4.    Jaga jarak (Social Distancing)

Ketika penularan pertama dilaporkan di sebuah komunitas, langkah pencegahan sudah sulit diterapkan. Maka langkah berikutnya, seperti menjaga jarak (social distancing), lebih efektif untuk mencegah pihak yang paling rentan terhadap penularan.

5.    Mempromosikan gaya hidup higienis

        Sejak wabah virus corona mulai dilaporkan terjadi di luar China, WHO berkeras menyarankan untuk jaga jarak, mencuci tangan secara rutin dan gaya hidup higienis guna mencegah penyebaran virus.


Demikian sedikit informasi mengenai COVID-19 serta cara pencegahannya.

Ingat "Mencegah Lebih Baik Daripada Mengobati!"



Cr: 

Mega Sarita ( A1A017084)

Rabu, 20 Mei 2020

Tips Mengelola Stres ditengah pandemi COVID-19 (bersama WHO kita lawan COVID-19)

Pemanfaatan Media Sosial sebagai sarana edukasi dan penyebaran Informasi terkait COVID-19 menjadi salah satu jalan alternative bagi masyarakat khususnya kita sebagai Mahasiswa ditengah pandemi COVID-19 yang kini sudah semakin mengkhawatirkan. Tingkat kecemasan semakin bertambah seiring dengan bertambahnya kasus positif Kasus Corona di Indonesia yang hampir mendekati 20.000 Kasus Positif COVID-19 diseluruh Indonesia.
Stres adalah reaksi tubuh yang muncul saat seseorang menghadapi ancaman, tekanan, atau suatu perubahan. Stres juga dapat terjadi karena situasi atau pikiran yang membuat seseorang merasa putus asa, gugup, marah, atau bersemangat. Hal ini perlu menjadi perhatian khusus bagi kita. WHO (World Health Organization) selaku badan PBB yang bertindak sebagai koordinator kesehatan umum Internasional membagikan beberapa tips dalam Mengelola Stress Akibat COVID-19. Semoga hal ini bermanfaat dan dapat kita terapkan agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan.

Cr: 

Suci Rizki Ananda ( D1A017302)


Pembukaan dan Perkenalan sebagai peserta KKN Kebencanaan yang diselenggarakan oleh Universitas Mataram tahun 2020.

Assalamualaikum Wr. Wb
Sebagai salah satu dari program kerja kami dalam rangka Kegiatan KKN Kebencanaan dengan tema Tanggap COVID-19 yang diselenggarakan oleh Universitas Mataram, maka kami akan memperkenalkan Peserta KKN Kebencanaan di Desa Dalam dan Juranalas (Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa):

1. Nama : Suci Rizki Ananda.
Fakultas/Program Studi : Hukum/Ilmu Hukum.
NIM : D1A017302

2. Nama : Lalu Panji Lintang
Fakultas/Program Studi : Hukum/Ilmu Hukum
NIM : D1A017156

3. Nama : Mega Sarita
Fakultas/Program Studi : FEB/IESP
NIM : A1A017084

4. Nama : Iga Rahmah
Fakultas/Program Studi : Pertanian/Agribisnis
NIM : C1G017085

5. Nama : Fajri Riadi
Fakultas/Program Studi : Pertanian/Agroekoteknologi
NIM : C1M017034

perbedaan sakit kepala akibat migrain dengan covid19

  Jumlah kasus dan korban jiwa akibat virus corona terus bertambah di berbagai negara di dunia. Seiring perkembangan, gejala-gejala yang tam...